Kembali lagi di rubrik #OpiniCatatanBackpacker. Sudah lama gak beropini nih. Beropini yuk!
ker numpang aja banyak gaya, gak ngasih pemasukan buat warga lokal” atau “Gue Turis kenapa lo yang sewot? Yang punya duit kan gue?”.
Nah berkaca dari kata-kata tersebut, pengen sharing opini nih. Menurut Yud sih nggak ada yang bener dari kata-kata diatas. Mau doi jadi backpacker kek, mau jadi turis kek, semuanya sama. Sama-sama menikmati alam kan intinya.
Kembali lagi juga ke rezeki masing-masing. Bersyukurlah teman-teman yang punya rezeki lebih karena bisa jalan-jalan kemana aja dan makan apa aja tanpa harus pikir panjang. Beda lagi sama temen-temen backpacker yang mungkin dananya tipis, tapi ingin menikmati keindahan Indonesia dengan caranya sendiri, misalnya numpang menumpang. Bahkan, ada beberapa teman yang gayanya ala backpacker kalau lagi jalan, tapi sebenernya dompetnya tebel, gearsnya juga alot. Edan! Ada juga yang dulunya backpacker, tapi setelah rezekinya lancar, eh beralih jadi turis.
To sum up, menurutku sih semua sama aja. Selama nggak merugikan orang lain dan menjaga alam. Nah, sekarang gantian kalau menurut kalian gimana nih? Kalau kalian backpacker apa turis? Terus menurut kalian bedanya apa sih ?
Mungkin teman-teman banyak bertanya “apa sih Media Sosial yang paling efektif untuk seorang traveller ataupun photographer?”. Menurutku, Instagram.
Sekedar sharing, dulu Yud membuat akun Instagram di akhir-akhir perjalanan. Setelah buat akun @catatanbackpacker, semua terasa lebih mudah untuk traveling. Kita semua terhubung. Beda sekali rasanya jika dibandingkan sebelum membuat akun Instagram.
Nah, ingin tahu kisah CatatanBackpacker dan bagaimana caranya kok bisa traveling modal Instagram?
Bisa intip video liputan tentang “Keliling Indonesia Modal Instagram” yang di upload di Youtube by Merdeka.com. Tinggal search di Youtube dengan kata kunci diatas.
Nah, apakah kamu berniat jadi traveler yang bisa bermodalkan hanya dari instagram saja?